Ikan Mas Arsik: Bahan Olahan Kuliner Legendaris Khas Sumatera Utara
Sumatera Utara
selain dikenal memiliki kekayaan seni-budaya serta alamnya, juga ada
ragam kuliner yang patut Anda cicipi. Nah, salah satu hidangan utama
khas Sumatra Utara adalah ikan mas arsik. Bagi masyarakat Batak, sajian
olahan ikan ini ternyata bukan sekedar sajian penikmat lidah semata
karena ikan mas arsik lekat dengan kehidupan budaya masyarakat yang
bermukim di Pulau Samosir dan pinggiran Danau Toba.
Dalam bahasa setempat ikan mas arsik dikenal dengan nama dekke na niarsik.
Darinya diolah sajian wajib setiap rumah tangga masyarakat Batak baik
yang masih tinggal di kampung halaman maupun yang sudah merantau.
Bahkan, bagi seorang wanita Batak dikatakan pandai memasak apabila bisa
memasak ikan mas arsik dan layak dihidangkan kepada tamu.
Bagi masyarakat Batak hidangan ini bukan
sekedar kuliner belaka namun memiliki nilai tradisi yang kuat. Ikan mas
arsik adalah media persembahan bagi nenek moyang dan anggota keluarga
yang sudah meninggal. Tidak hanya itu, ikan mas arsik juga merupakan
bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut filosofi adat Batak, ikan mas merupakan dekke sitio-tio dan dekke simudur-udur.
Ikan ini melambangkan kemurnian hidup dan panjang umur. Pemaknaan ini
dapat dilihat dari habitat ikan mas yang hidup di air tawar dan memiliki
tubuh yang panjang. Ikan ini juga melambangkan kehidupan damai turun
temurun seperti halnya ikan mas yang hidup bergerombol (marudur-udur).
Dalam setiap upacara adat Batak, ikan
mas arsik yang sudah matang disajikan dalam bentuk memanjang seperti
berenang. Jumlah ikan mas yang disajikan dalam setiap peristiwa adat
berbeda-beda, satu ekor untuk untuk pasangan yang baru menikah, tiga
ekor disajikan untuk pasangan yang baru memiliki anak, lima ekor
disajikan untuk pasangan yang memiliki cucu, dan tujuh ekor disajikan
untuk pemimpin masyarakat Batak.
Ikan mas arsik merupakan jenis ikan yang
mudah ditemui di perairan air tawar. Oleh karena itu, tidak heran jika
masyarakat Batak mudah mendapatkan ikan ini karena secara geografis
mereka bermukim di pinggir danau air tawar yaitu Danau Toba.
Saat ini untuk konsumsi biasa keberadaan
ikan mas arsik digantikan dengan ikan tawar jenis lain seperti ikan
tongkol, ikan kembung, ikan kakap, dan lainnya. Akan tetapi, demi
keperluan adat maka ikan yang digunakan haruslah ikan mas arsik.
Ikan mas arsik ini diolah dengan sama
sekali tidak menggunakan minyak goreng. Bumbu tidak ditumis tetapi hanya
direbus saja. Bumbu masak yang digunakan pun hanya tumbuh di daerah
pegunungan Toba Samosir dan Tapanuli Utara, Sumatera utara.
Ikan mas arsik memiliki rasa yang
nikmat, bagaimana tidak, ikan ini diramu menggunakan banyak bumbu dan
rempah, yaitu: jeruk nipis, sere, bawang batak, daun singkong atau
kacang panjang untuk uram-uramnya, asam gelugur, bunga rias
(kecombrang), cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih,
andaliman, kemiri, jahe, lengkuas, kunyit, daun salam, dan daun jeruk
serta garam.
Masakan yang juga dikenal sebagai ikan
mas bumbu kuning ini istimewa karena tidak mengandung MSG. Rasa unik
masakan ini berupa perpaduan antara rasa asin, asam-kecut dan pedas
selain berasal dari campuran bahan, bumbu dan rempah, juga berasal bumbu
khas batak yaitu andaliman (Zanthoxylum Acanthopodium DC).
Andaliman memiliki aroma khas pedas getir yang membuat lidah bergetar
jika langsung dimakan tanpa dimasak. Menurut penelitian, Andaliman
memiliki khasiat sebagai anti mikroba dan antioksidan. Selain itu,
ekstrak buah andaliman juga kaya akan vitamin C dan E yang berguna untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
Proses memasak ikan mas arsik terbilang
mudah. Setelah ikan dibersihkan lalu dimasukkan sebagian kacang panjang
dan bawang batak di perut ikan mas. Berikutnya menghaluskan racikan
dari cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih, andaliman,
jahe, lengkuas, dan kunyit. Tata sisa kacang panjang, lengkuas
potongan, sereh utuh dan sebagian asam galugur di dasar kuali. Setelah
itu, masukkan bumbu yang sudah dihaluskan ke dalam kuali dan masukkan
air sampai memenuhi 3/4 tinggi kuali lalu masak sampai air mendidih.
Masukkan ikan di atas bahan dan bumbu yang sudah dimasak terlebih
dahulu. Beri garam sesuai selera dan air jeruk nipis. Masak dengan api
sedang selama kurang lebih 20 menit. Saat memasak, tutup kulai dengan
tutup panci agar bumbu lebih meresap. Setelah air sedikit mengering,
tata potongan kacang panjang di atas tumpukkan ikan. Masak hingga kuah
hampir habis dan semua bahan matang. Setelah itu pindahkan ke piring
hidangan.
Ikan mas arsik cocok disantap dengan
nasi putih hangat. Saat Anda berkunjung ke Sumatera Utara, sempatkan
mencicipi kuliner legendaris ini. Apabila Anda memiliki sahabat orang
batak mengapa tidak meminta untuk memasakkan ikan mas arsik saat
bertandang ke rumahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar